Pergola juga berperan dalam memperluas living area
dari sebuah rumah. Selain itu pergola juga memiliki fungsi hortikultura yakni
sebagai rambatan tanaman.
Saat ini,
selain fungsi utama di atas, pergola ternyata mengemban sejumlah fungsi
tambahan. Pertama adalah fungsi estetika. Keberadaan pergola yang serasi dengan
arsitektur rumah biasa meningkatkan kualitas fasade rumah secara keseluruhan.
Masih termasuk dalam fungsi estetika, pergola bisa berperan sebagai "bingkai"
dari pemandangan yang indah di luar rumah, sehingga terciptalah sebuah vista.
Fungsi kedua adalah sebagai screen penyedia privasi bagi pemilik rumah. Secreen
penyedia privasi ini berupa struktur dan penyekat yang sifatnya tak masif.
Selain itu screen juga bisa di hasilkan oleh juntaian tanaman rambat yang
merambati pergola. Fungsi pergola yang ketiga yaitu mengarahkan dan menjadi
gerbang / entrance sebelum memasuki rumah, sebagai area transisi antara ruang
luar dan ruang dalam, atau pengarah dari satu bagian taman ke bagian taman yang
lain. Fungsi ketiga ini berkenaan dengan kemampuan struktur pergola untuk menuntun
pandangan mata dari satu titik ke titik yang lain.
Faktor yang
harus diperhatikan dalam membangun atap pergola adalah menentukan bentuk,
kemiringan, dan jarak rangka atap. Ketiga faktor ini saling mempengaruhi untuk
terciptanya atap pergola yang kuat dan aman.
- Untuk menghasilkan atap pergola yang kuat, harus didukung oleh struktur rangka yang baik. Jarak rangka atap di tentukan oleh ukuran penutup atap nya. Jarak rangka untuk penutup atap lembaran besar akan lebih jauh di bandingkan jika menggunakan penutup atap genteng.
- Rangka struktural pergola terdiri dari tiang, balok penghubung tiang (ring balk), dan rangka atap. Dari jenis materialnya, rangka ini dapat terbuat dari kayu, besi atau beton bertulang.
Tiga elemen
yang harus di perhatikan untuk membuat rangka struktur tiang yang kuat adalah
bentang (jarak antar kolom), tinggi, dan tebal balok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar